Apakah keterampilan bahasa memiliki hubungan yg erat satu sama lain?


Empat keterampilan berbahasa (baik lisan maupun tulis) memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Sebab, satu keterampilan akan mendukung keterampilan lainnya.

Hubungan antar keterampilan lisan (menyimak dan berbicara) atau antar keterampilan tulis (membaca dan menulis) disebut hubungan langsung (selanjutnya kita sebut hubungan antarragam). Sedangkan hubungan antar keterampilan yang berbeda (seperti menyimak dengan membaca, atau menyimak dengan menulis, dsb) disebut hubungan tidak langsung (selanjutnya kita sebut hubungan pada ragam yang berbeda).

Hubungan antarragam/hubungan langsung memiliki keterkaitan/kedekatan yang lebih erat seperti yang dikemukakan oleh Stephen Krashen (1981) dalam Teori Pendidikan Bahasanya. Menurut Krashen, kemampuan membaca yang baik dapat membantu kemampuan menulis yang lebih baik pula. Hal ini karena, dengan membaca, seseorang dapat belajar bagaimana cara menulis dengan baik dan benar.

Hal yang serupa juga ditunjukkan oleh Ghonsooly dan Khatib (2012) dalam sebuah penelitian yang mana menunjukkan bahwa kemampuan menyimak yang baik dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara. Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat korelasi positif antara kemampuan menyimak dengan kemampuan berbicara.

Keterampilan berbahasa juga memiliki hubungan dari segi sifat. Keterampilan berbahasa memiliki sifat reseptif dan produktif. Keterampilan menyimak dan membaca bersifat reseptif sedangkan keterampilan berbicara dan menulis bersifat produktif.

Keterampilan yang bersifat reseptif memiliki hubungan yang sangat erat, contohnya pengetahuan yang didapat melalui kegiatan menyimak akan menjadi modal yang akan membantu ketika memahami isi bacaan. Begitupun sebaliknya,

Tak hanya keterampilan bersifat reseptif, keterampilan bersifat produktif pun juga memiliki hubungan yang erat. Hal ini dikemukakan oleh Hasanah (2017) dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis yang baik dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara. Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat korelasi positif antara kemampuan menulis dengan kemampuan berbicara.

Yang terakhir, apakah terdapat hubungan antara keterampilan menyimak (lisan reseptif) dengan keterampilan menulis (tulis produktif)? Tentu saja ada. Ide, gagasan, atau pesan yang akan ditulis dapat diperoleh seseorang melalui kegiatan membaca dan juga menyimak. Artinya, terdapat hubungan antara keterampilan menulis dengan keterampilan menyimak.

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa terdapat berbagai macam hubungan antar keterampilan berbahasa. Ada hubungan antarragam/hubungan langsung, hubungan pada ragam yg berbeda/hubungan tidak langsung dan hubungan berdasarkan sifat (reseptif/produktif). Hal ini membuktikan bahwa keterampilan berbahasa saling mendukung satu sama lain. Tidak ada keterampilan yang 'superior' ataupun yang 'penting'. Semuanya sama-sama penting demi mencapai keharmonisan berbahasa.


Sumber/referensi :
-Krashen, S. (1981). Second Language Acquisition and Second Language Learning. Prentice Hall International.
-Ghonsooly, B., & Khatib, M. (2012). Listening comprehension and speaking ability: Corelation or dichotomy. Journal of Language Teaching and Research, 3(2), 276-284.
-Hasanah, F. (2017). The relationship between writing and speaking ability of the 4th semester English students of STKIP PGRI Jombang. J-ELT (Journal of English Language Teaching), 5(2), 169-180.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan dan baik, lebih bagus lagi sesuai dengan PUEBI. Diharapkan tidak barbar dan toxic. Demi kenyamanan bersama. Thanks